kasih

“Renungkanlah bagaimana mereka memperlakukan-Ku dengan keji…. Renungkanlah Aku dalam penjara, di mana Aku melewatkan sebagian besar malam itu…. Renungkanlah Aku pada malam penuh sengsara ini dan renungkanlah bahwa sengsara ini diperpanjang dalam kesendirian-Ku di begitu banyak Sanctuarium, dalam keacuhan begitu banyak jiwa….” “Renungkanlah luka-luka-Ku dan lihat apakah ada seorang yang menanggung sengsara sebanyak yang Aku tanggung, demi menunjukkan kasihnya kepadamu…. Renungkanlah barang sejenak kedua tangan dan kaki yang bersimbah darah ini…. Tubuh telanjang ini, yang penuh luka-luka, dengan urine dan darah. Kotor…. Kepala ini, yang ditembusi duri-duri tajam, bermandikan keringat, penuh debu, dan berlumuran darah…." “Renungkanlah Yesus-mu, yang tergantung di Salib, tanpa dapat bergerak barang sedikitpun… telanjang, hina, tanpa kehormatan, tanpa kebebasan…." “Renungkanlah segenap jiwa-jiwa yang akan menelantarkan-Ku di Tabernakel dan banyak jiwa-jiwa yang akan meraguk

A ku bukan karang yg tetap berdiri tegar walau di terjang ombak stiap waktu aku bukan air yg mampu mencari celah diantara bebatuan agar tetap bisa mengalir sampai ke hilir aku bukan laut yg tak pernah kering walau kemarau panjang melanda bumi aku bukan siang yg selalu memberi terang dlm kehidupan tiap insan aku hanya insan biasa lemah tak berdaya yg mencoba tetap bertahan di tengah arus pencobaan aku hanya setetes air di atas lautan sehingga kehadiranku tak pernah terlihat oleh siapapun selangkah demi selangkah ku ayunkan kaki ku melewati padang rumput kehidupan ini berharap dapat sampai rumah idaman yg telah lama ku rindukan Tuhan,,,,,,, aku tau Engkau tak pernah memandang siapa aku Kau sertai stiap langkahku memanggul salib ini entah berapa kali aku terjatuh dgn cara yg sama tapi Engkau tetap setia menopangku Yesusku,,,,,,, jika masih panjang perjalanan yg hrs ku tempuh jika masih berliku jalan yg akan kulalui jika masih banyak tanjakan yg harus ku daki aku mohon,,,,,,,