serpihan luka

waktu terus berlalu
masih segar dlm ingatanku
berbagai berita palsu
yg menyayat hatiku
ku coba menutup mata
ku coba menutup telinga
tapi apalah daya
sekeping hati ini tetap terluka
begitu nistakah aku
begitu kejamkah aku
begitu burukkah aku
begitu tegakah aku
beribu tanya terus menggema
tatkala ku dengar syair karyanya
lagu kehidupan terus bergema
walau kututup telinga
begitu tajam menusuk jiwa
mengoyak sekeping hati yg lara
butiran bening itu kembali mengalir
membasahi pipi yg mulai kering
mengaburkan tawa penghias bibir
menaburkan duka di hati yg mulai bahagia
Tuhan,,,,,,,,,,
aku hanya insan biasa sama seperti mereka
dampingilah aku ketika salibku lbh istimewa
aku tdk ingin salib ini Kau ambil dari padaku
aku ingin sertailah langkahku memikul salib ini sampai dirumahMu
ajarlah hatiku lbh peka sapaanMu
melalui stiap keistimewaan salib hidupku
ajarlah aku lbh bisa menerima rencanaMu
melalui stiap kenyataan hidupku
Tuhan,,,,,,,
trimakasih tuk teguranMu
biarpun dunia membenciku
tapi aku percaya Engkau mencintaiku
ketika tangisku diam
sepiku dalam kesedihan
kecewaku tak mampu ku ungkapan
peluk aku Tuhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bapa Engkau Sungguh Baik

Sebuah Proses Pada Sebuah Perjalanan