Sebuah Proses Pada Sebuah Perjalanan

Suatu ketika kehidupan membawaku perjumpa pada sebuah peristiwa yg sangat indah dan membahagiakan tepat disaat aku berada di titik terendah dalam hidupku. Peristiwa itu mengubah deritaku menjadi sukacita yg syarat dengan pengharapan. Hari terus berlalu dan hampir setiap mimpiku dapat aku raih bersama sang "kebahagiaan"itu, dari yg sederhana sampai yg luar biasa bahkan yg terkesan mustahilpun semua menjadi mungkin. Sang "kebahagiaan" sungguh memberi warna berbeda dalam semua aspek kehidupanku dan hampir setiap waktuku aku bergantung padanya, aku bisa melupakan semua kisah kelam hidupku bersama sang "kebahagiaan". Sebuah pertemuan berakhir dengan sebuah perpisahan dan hal itupun berlaku juga bagiku dan sang "kebahagiaan" walau berat harus tetap dijalani karena roda kehidupan harus terus berputar agar bisa membawa kita sampai pada tujuan yaitu "pemilik kehidupan" itu sendiri.
Sampai suatu ketika sebuah prahara datang menghampiri, menyakitkan , mengecewakan menghancurkan bahkan mematikan sebuah pengharapan. Memang hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang berhak untuk menentukan pilihan, tetapi bukanlah hal yg mudah ketika kita harus menghargai sebuah pilihan yg tidak sesuai dgn harapan kita , kecewa protes dan putus asa sangat manusiawi. Seiring bergulirnya waktu rasa sakit dan kecewa semakin mendera, memang aku juga punya pilihan tapi aku selalu gagal untuk memilih kluar dari sana. Aku ingin secepatnya berlalu melalui proses yg menyakitkan ini tapi tindakan yg aku ambil justru sering kali membawa aku berhenti seolah aku begitu menikmati proses yg menyakitkan ini.
Hidup memang sebuah proses yg berjalan terus menerus dan tidak akan pernah berhenti sebelum kita sampai pada pintu "kematian" tapi terkadang sangat sulit menyadari hal ini walau sudah mengetahui apalagi jika proses itu terasa berat   pahit dan sakit.
Sang "kebahagiaan" kini membawa kehidupanku pada sebuah pergumulan yg sulit aku mengerti. Tidak mudah untuk aku jalani karena sangat sulit menaklukkan diri sendiri. Terasa berat tapi tidak bisa dibagi, terasa sulit tapi tidak bisa dipublikasi, disini semakin aku sadari bahwa sebuah pilihan ada harga yg harus dibayar. Untuk sebuah ketulusan  "penderitaan batin" harus benar2 ditelan sendirian, biarlah sang waktu yg menyembuhkan dan mengembalikan semuanya.
Kini kehidupan masih membawaku "berproses" melewati sebuah perjalanan yg tidak mudah bukan soal salah dan benar, mengapa dan kenapa, siapa dan siapa tapi lebih kepada sebuah pilihan dan harga yg harus dibayar.
Tuhan dalam setiap perkara Engkau mempunyai rencana, saat aku tidak melihat jalanMu saat aku tidak mengerti rencanaMu buatku tetap berpegang pada janjiMu, aku tidak ingin badai ini berlalu tetapi berilah aku "payung iman" yg kuat dan "berjalanlah" sertaku agar aku mampu melewati "badai kehidupan" sebagai "proses pembentukan" yg Engkau persiapan bagi kehidupan yg jauh lebih baik lagi untukku. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perjalanan

ketika badai menerpa hidupku

Hiduplah Satu Jam